Besok udah Nuzulul Qur'an yaa?? hmm, berarti waktu liburan ku semakin pendek.. *NGGAK MAU*
Sepertinya besok mesti hiatus deh, soalnya mau nge-bahas GOE (Gebyar OSIS Ekstrakulikuler) masalahnya ekskur yang lain pada udah fix semua, mungkin cuma KIR yang masih ngambang -___- *sorry curcol*
Mohon disimak ya *blink eyes*
Ringkasan Surah Yusuf ayat 7-15 :
Hendaknya orangtua bersikap adil terhadap anak-anaknya, sehingga anak tidak merasa terasingkan keberadaannya. Jangan hanya anak yang satu lebih rajin lalu Anda lebih mencintainya, karena setiap anak meski dalam 1 ibu, tetapi mereka memiliki keistimewaan yang berbeda.
Ketika nabi Yusuf diajak bermain bersama 11 saudaranya, Al-Qur'an tidak melanjutkan kisahnya, karena ada 2 kemungkinan. Pertama, ibu-ibu bisa menangis jika dilanjutkan, dan Al-Qur'an tidak mau menceritakan kekejaman , karena setelah itu akan banyak kekejaman. Lagipula pada akhirnya ke-11 saudaranya itu kan bertaubat, sehingga tidak perlu mengungkit-ungkit kesalahan mereka lagi.
Ketika berada di dalam sumur yang berlekuk-lekuk, nabi Yusuf merasa tenang, karena Beliau yakin Allah akan membantunya bertemu dengan keluarganya lagi asal berusaha.
Iri hati adalah penyakit hati yang sangat buruk, karena dapat menimbulkan banyak kemudaratan, di antaranya adalah saudara dapat membunuh saudara lainnya.
Ayah nabi Yusuf (nabi Yaqub) tidak memberikan pengertian kepada anak-anaknya yang lain akan alasan mengapa ia lebih menyayangi nabi Yusuf ketimbang yang lain, ini adalah perilaku yang keliru, sehingga saudara nabi Yusuf pun iri hati.
Nabi Yaqub sebelumnya tidak pernah mengizinkan nabi Yusuf bermain dengan saudaranya yang lain, karena nabi Yusuf masih kecil dan ia khawatir nabi Yusuf akan dimakan serigala, padahal serigala tidak memakan manusia. Di sini, tanpa sengaja nabi Yaqub mengajari anaknya untuk berbohong. Oleh karena itu, jangan sekali-kali orangtua berbohong pada anak.
Kecintaan orangtua kepada anak yang terlalu berlebihan, akan membahayakan anaknya yang ia cintai secara berlebihan itu.
Orangtua jangan beranggapan bahwa ia mengetahui segalanya tentang anaknya. Orangtua masih dapat belajar dari anaknya. Jangan pula beranggapan bahwa kebaktian seorang anak dilihat dari perintah yang selalu dipatuhinya. Masing-masing memiliki hak prerogatif.
Cinta ibu naluri, cinta ayah emosi. Seluruh manusia memiliki emosi. Jadi, betapa pun, seorang ayah tetap memiliki emosi. Cinta nabi Yaqub terhadap nabi Yusuf dikarenakan salah satunya yaitu Yusuf telah ditinggal pergi oleh ibunya, karena Yusuf tampan, dsb. Jadi, jangan kita berpikir bahwa sikap nabi Yaqub seperti itu adalah kesalahan besar.
Nabi itu berbeda-beda. Ada yang sangat sempurna jika melakukan kesalahan akan ditegur Allah contohnya nabi Muhammad. Contoh lain nabi Yunus pernah ditelan ikan karena ia telah keluar dari tugasnya sehingga ditegur Allah. Dan kesalahan nabi Yaqub itu sebagai contoh bagi kita untuk tidak berlaku demikian.